Analisis Film The Front Line dari Sudut Pandang Realisme

Gambar 1. Poster Fil The Front Line
      The Front Line merupakan film berasal dari Korea Selatan sehingga memiliki judul menggunakan Bahasa Korea Selatan (한국어) dengan sebutan Go-ji-jeon (고지전). Film tersebut ditulis oleh Sang Yeon Park (박상연) dan direkturnya yaitu Hun Jang (장헌) terbit pada 2011.  Film ini berlatar pada 1950-an atau Perang Dingin sehingga menceritakan Perang Saudara di Semenanjung Korea. Di Semenanjung Korea terbagi menjadi dua yaitu Korea Selatan dan Korea Utara karena perbedaan ideologi. Perbedaan ideologi menimbulkan Korea Selatan beraliansi dengan Amerika Serikat karena pengaruh ideologi Liberalisme, sementara Korea Utara beraliansi dengan Uni Soviet dan Tiongkok karena pengaruh ideologi Komunisme. Hal itu menimbulkan antara Korea Selatan dan Utara saling berebutan terkait teritorial kedaulatan. Dalam film dikisahkan perebutan di salah satu wilayah yaitu di Bukit Aerok terjadi bertahun-tahun dengan diakhiri perjanjian gencatan senjata yang telah ditandangani oleh pemimpin Korea Selatan maupun Utara melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan syarat diberi waktu selama 12 jam terakhir untuk berebutan wilayah dalam penetuan terakhir batas teritorial antara Korea Selatan dan Utara. Selama 12 jam merebutkan wilayah Korea Selatan memenangkan wilayah terbanyak atas bantuan dari Amerika Selatan berupa bom.
Gambar 2. Cover buku karya Jill
Steans & Llyod Pettiford 
      Film The Front Line dapat dianalisis menggunakan Teori Realisme. Menurut Jill Steans dan Llyod Pettiford, Teori Realisme memiliki enam sudut pandang pada masa Perang Dingin :

  1. Negara berdaulat sebagai aktor utama;
  2. Negara mengejar kepentingan nasional;
  3. Dalam mengejar kepentingan akan menimbulkan konflik dalam hubungan internasional;
  4. Sistem internasional bersifat anarki;
  5. Negara saling membentuk aliansi;
  6. Institusi dan hukum internasional berperan disertai dengan dukungan kekuatan atau saksi efektif (Steans & Pettiford, 2015).
          Dalam film menunjukkan bahwa aktor utamanya yaitu Korea Selatan dan Korea Utara untuk saling mengejar kepenting nasional berupa ketentuan batas teritorial sehingga memenuhi sudut pandang pertama dan kedua pada Teori Realisme. Penentuan batas teritorial di Semenanjung Korea mengakibatkan konflik hubungan internasional dan terbentuk sistem internasional menjadi anarki. Hal itu berarti memenuhi sudut pandang keempat dan ketiga pada Teori Realisme. Bahkan di dalam film tersebut juga menceritakan bahwa Korea Selatan dan Korea Utara saling memiliki aliansi masing-masing bertujuan untuk membantu meraih keperntingan nasional kedua belah pihak. Adegan film itu menunjukkan bahwa memenuhi sudut pandang kelima pada Teori Realisme. Selain itu, PBB mengeluarkan perjanjian gencatan senjata yang telah ditandangani oleh pemimpin Korea Selatan maupun Utara terkait perebutan teritorial. Hal itu menunjukkan bahwa institusi dan hukum internasional ikut serta dalam Perang Saudara di Semenanjung Korea. Jadi, dalam film tersebut memenuhi seluruh sudut pandang dalam Teori Realisme pada masa Perang Dingin berdasarkan pemikiran Steans dan Pettiford,
Gambar 3. Salah satu perbatasan antara 
Korea Selatan dan  Korea Utara
      Jadi, Film The Front Line dapat dikaitkan dengan Teori Realisme karena memenuhi enam sudut pandang dari pemikiran Jill Steans dan Llyod Pettiford. Sayangnya, Perang Saudara di Semenanjung Korea belum kian terselesaikan meskipun sudah tidak ada gencatan senjata. Namun, Korea Selatan dan Korea Utara masih saling mempertahankan kepentingan nasional terkait berbatasan wilayah, terutama di wilayah Bukit Aerok seperti pada film tersebut.

Referensi
IMDb. (n.d). Go-ji-jeon (2011). IMDb. https://www.imdb.com/title/tt2007387/?ref_=fn_al_tt_1
Steans, J., & Pettiford, L. (2015). Hubungan Internasional : Perspektif dan Tema. Yogyakarta:Pustaka pelajar

Rerefensi Gamber
IMDb. (n.d). Go-ji-jeon (2011). IMDb. https://www.imdb.com/title/tt2007387/?ref_=fn_al_tt_1
Steans, J., & Pettiford, L. (2015). Hubungan Internasional : Perspektif dan Tema. Yogyakarta:Pustaka pelajar
Widyaningrum, G. L. (2019, February 17). Ketika Perang Dingin Memecahkan Korea Menjadi Dua. National Geographic Indonesia. https://nationalgeographic.grid.id/read/131637707/ketika-perang-dingin-memecah-korea-menjadi-dua?page=all

Comments